Kita mesti menyadari bahwa setiap manusia itu mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitupun juga dengan diri kita, pasti terdapat kelebihan pada diri kita yang tidak terdapat dalam diri orang lain, begitupun juga sebaliknya, kelebihan orang lain belum tentu bisa kita miliki. maka oleh sebab itu perlu kita sadari bahwa setiap kita memilik cirri khas masing-masing yang membedakan kita dengan orang lain, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa “setiap orang diciptakan menurut bakatnya masing-masing”.
Berbicara masalah bakat, banyak defenisi bakat menurut pakar psikologi, namun menurut pengertian saya “bakat adalah suatu potesi yang ada pada diri seseorang yang menjadi ciri khas pada dirinya yang membedakannya dengan orang lain “ngeyeel” :D
Nah setiap kita pasti memiliki bakat yang berbeda beda yang menjadi ciri khas diri kita dan belum tentu dimiliki oleh orang lain. Satu hal yang mesti harus kita sadari adalah FOKUS. Yaaapp,,, kita harus bisa fokus terhadap keahlian kita, jangan sampai tidak fokus terhadap potensi yang ada pada diri kita sehingga menyebabkan kita tidak berkembang.
Mengapa sahabat Hasan bin Tsabit ia tidak pandai melantunkan adzan ? ya.. karena memang dua bukan Bilal bin Rabbah. Mengapa Khalid bin Walid tidak pandai membagi warisan ? karena dia bukan Zaid bin Tsabit yang pakar dalam bidang faraid. Mengapa Imam Syibawaih yang grandmaster dalam ilmu nahwu merasa gundah gulana saat belajar ilmu hadits ? ya karena beliau bukan Imam Bukhari yang siap berhari-hari menempuh perjalanan panjang demi meriwayatan sebuah hadits.
Nah iya kan ? bisa kita pahami dari contoh diatas bahwa kita mesti harus fokus, fokus, dan fokus. Fokus terhadap bakat-bakat yang ada dalam diri kita. Jangan sampai kita sia-siakan potensi yang ada dalam diri kita ini, karena setiap manusia dianugerahi oleh berbagai macam potensi dan bakat yang luar biasa.
Yang jadi masalahnya adalah jarang dari kita untuk bisa fokus, fokus terhadap potensi kita, sehingga potensi yang kita punya hanya terbengkalai sia-sia dan tidak mendatangkan manfaat bagi diri kita. Jika potensi yang ada dalam diri kita digali dan dikembangkan dengan sungguh-sungguh, maka pasti akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, tentu sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan mendatangkan kemaslahatan yang banyak bagi orang lain.
Kita ambil contoh, beliau adalah Imam Sibawaih, seorang pakar grandmaster dalam ilmu nahwu, yang menemukan dan menyusun kaidah-kaidah ilmu nahwu, yang saat ini pasti diajarkan diseluruh lembaga pendidilkan islam. Ternyata beliau pernah “galau” dalam belajar ilmu hadits, mengapa demikian ? Yaa karena bakat beliau bukan dalam ilmu hadits, dan beliau menemukan potensinya dalam ilmu nahwu.
Naah maka jangan sampai kita terlena dengan “hal-hal” yang bukan merupakan potensi kita, walaupun ada istilah “jika sudah tercebur maka berenanglah dengan baik”. Yaa memang benar seperti itu, tetapi “Seorang yang ahli dalam berenang tentu akan jauh lebih hebat dari yang cuma sekedar berenang biasa-biasa saja”. Naaah seperti itu logikanya.
Memang kita boleh bercita-cita ingin menguasai segala macam ilmu pengetahuan, namun karena ilmu pengetahuan itu sangat luas sehingga sangat susah bahkan mustahil untuk menguasai semuanya.
Bayangkan, kuliah saja jika jurusan yang diambil antara s1 dan s2 tidak sama, maka akan dianggap tidak linier dan keilmuannya tidak diakui oleh lembaga institusi, seperti contohnya s1 jurusan psikologi dan s2 jurusan tafsir hadits, memang luar biasa, namun tidak diakui keabsahan ilmunya bagi sebagian besar golongan “walaupun pada kenyataannya tidak seperti itu misalnya”
Yaap… seorang suami yang baik akan fokus untuk membahagiakan keluarganya dengan mencari nafkah yang halal. Seorang pemimpin yang baik akan fokus terhadap apa yang dipimpinnya dan tidak mengkhianatinya. Seorang prajurif fokus untuk membela negaranya, bukan untuk menangkapi saudaranya. Seorang istri yang sholehah akan fokus untuk berbakti kepada suami dan taat kepada TuhanNya. Seorang pelajar fokus untuk menuntut ilmu, bukan menyia-nyaiakan amanah yang dipercayakan orang tuanya. Seorang pemuda fokus untuk meniti karir kesuksesannya dan menjauhkan dirinya dari tipu daya dunia dan pengaruh wanita.
So… Fokuskan diri kita terhadap tujuan yang ingin kita gapai, dan raih kesuksesan terhadap tujuan kita.
Salam hangat buat pembaca yang budiman.
