Cerita Kita - Pernah mendengar tradisi Arwah Jamak? Apa itu tradisi Arwah Jamak?
Arwah Jamak adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Islam untuk mendo'akan orangtua, leluhur, ataupun sanak saudara yang telah meninggal.
Do'a tersebut akan dibacakan bersama-sama atau berjamaah menjelang datangnya bulan Ramadhan atau 10 hari terakhir pada malam ganjil puasa Ramadhan.
Umumnya warga yang ingin arwah leluhurnya ingin dido'akan, memberikan sedekah uang untuk tiap satu nama arwah sekaligus menyerahkan selembar nama orang yang telah meninggal.
Uang yang terkumpul selanjutnya untuk menyantuni anak yatim piatu.
Tradisi Arwah Jamak konon sudah ada sejak zaman Sunan Kalijaga dan dilakukan oleh umat Islam secara turun-temurun hingga sekarang.
Seperti yang dikutip dari NU online, Pengasuh Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo, Magelang, KH Yusuf Chudlori mengatakan, tradisi Arwah Jamak atau mengirim do'a secara massal kepada sesama muslim yang telah meninggal dunia, terutama kepada orang tua yang telah wafat adalah amalan ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah.
Sehingga Arwah Jamak tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Gus Yusuf (panggilan akrab KH Yusuf Chudlori) mengingatkan, amalan atau tradisi Arwah Jamak yang sudah mentradisi di lingkungan Nahdliyin ini harus dilestarikan.
Sebab Arwah Jamak merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran berbuat baik kepada orang tua atau birrul walidain.
"Birrul walidain itu tidak mengenal putus waktu, berbuat baik kepada orang tua harus dilakukan oleh anak baik saat orang tua masih hidup atau ketika sudah meninggal," kata Gus Yusuf.
Ditambahkannya, hanya saja caranya berbeda.
Kalau pada saat masih hidup berbuat baik di antaranya bisa dilakukan dengan mematuhi perintah, membantu menyelesaikan pekerjaan, dan sebagainya.
"Namun berbeda terhadap orang yang sudah meninggal yang sangat merindukan kiriman do'a dari para anak, keluarga, dan saudara- saudaranya yang masih hidup," jelasnya.
"Alhamdulillah, para kiai kita membuatkan media yang dikenal dengan sebutan arwah jamak, ruwahan, nyadran, bersih kubur, atau sebutan lainnya untuk memobilisasi do'a sebagai sarana berbuat baik kepada orang tua," tambahnya.
"Diharapkan kiriman doa itu dapat melahirkan keridlaan orang tua kita. Karena salah satu syarat diterimnya amal baik oleh Allah SWT tergantung ridlanya orang tua, ridlallah ridlal walidain," pungkasnya. Selengkapnya...