Cerita Kita - Percaya atau tidak, namun ternyata hampir penyelenggaraan pemilu di Indonesia selalu diselenggarakan pada Rabu Pon. Meski zaman makin canggih, tetap saja sebagian kalangan khususnya masyarakat Jawa, masih memilih hari baik untuk pelaksanaan kegiatan tertentu. Seperti pernikahan, pindah rumah, bahkan pemilu.
Pada Pemilu 2014 misalnya. Pemilu di tahun tersebut berlangsung pada 9 April yang jatuh pada Rabu Pon. Kemudian Pilkada Serentak 27 Juni 2018 juga tepat pada Rabu Pon. Pilkada DKI Jakarta 2017 juga bertepatan pada Rabu Pon (15 Februari).
Selain Pilkada ataupun Pemilu, Rabu Pon ternyata kerap dijadikan hari oleh Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Reshuffle kabinet pertama, ia lakukan pada 12 Agustus 2015 yang merupakan Rabu Pon. Reshuffle kedua, juga tepat dengan Rabu Pon yakni 27 Juli 2016.
Konon, penyelenggaraan momentum penting yang tak jauh dari Rabu Pon ini punya kaitan khusus dengan weton Presiden Jokowi yang lahir pada Rabu Pon, 21 Juni 1961. Menurut neptu atau angka perhitungannya, hari Rabu dan Pon sama-sama bernilai 7. Angka tersebut kemudian dicocokkan dengan Jokowi yang merupakan Presiden ke-7 RI.
Merujuk kitab primbon, weton Rabu Pon memiliki jumlah neptu 14. Neptu tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan antara nilai hari Rabu (7) dan nilai pasaran Pon (7). Orang-orang yang lahir pada Rabu Pon memiliki watak "Lakuning rembulan" atau bertingkah laku seperti rembulan. Makna dari laku ini adalah bahwa mereka pandai menenteramkan hati, jiwa sosialnya tinggi, penampilannya selalu dijaga, suka bekerja, dan punya selera yang tinggi.
Berdasarkan ramalan primbon, orang yang lahir Rabu Pon biasanya memiliki rejeki yang cukup. Ia tidak akan mengalami kesulitan ekonomi dan kemiskinan dalam hidupnya. Rejekinya datang silih berganti dan selalu tumbuh bersemi seperti batang padi.
Bisa jadi pemilihan Rabu Pon dalam gelaran penting pemerintah punya kaitan dengan primbon ini. Yaitu harapan agar negeri ini makmur, gemah ripah dan loh jinawi.
(SM Network)