Galau, sedih, gembira adalah efek dari
stress. Tidak pandang umur, jabatan ataupun suku. Stress menghinggapi
semua manusia. Ada juga yang bilang, binatangpun bisa terserang stress.
Masih hangat dalam ingatan kita, beberapa ikan lumba-lumba sengaja
mendamparkan diri di bibir pantai. Disinyalir, ikan lumba-lumba stress
menghadapi keganasan ikan hiu untuk dimangsa.
Disiplin ilmu yang membahas perihal stress,
memang belum lama bila dibandingkan dengan umur manusia. Qabil, anak
Adam yang bersaudara dengan habil bisa terserang stress. Qabil tidak
menerima keputusan kedua orangtuanya untuk dijodohkan dengan Lubuda. Ia
tetap menginginkan Iqlima yang telah dijodohkan dengan Habil. Karena
tidak bisa menerima kenyataan, Qabilpun membunuh Habil. Hanya untuk
mendapatkan perempuan dambaan. Stress dapat menyebabkan pembunuhan.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan,
kajian stress kian hari kian sempurna. Stress tidak hanya soal
pembunuhan, atau sakit jiwa. Stress dapat datang setiap waktu dengan
tingkat derita yang berbeda-beda. Dengan mengetahui penyakit hati
seperti ini, diharapkan sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan.
Melalui pengetahuan dan informasi, penderita dapat mengobati dan mencegah secara mandiri hanya dengan mengetahui ciri-cirinya.
1. Eustress.
Stress jenis ini dikatagorikan sebagai stress yang
positip. Mengapa? Karena, begitu muncul, orang akan mencapai titik
kreatif. Mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu tiba.
Bahkan kualitas pekerjaanyapun lebih dari standar yang ditetapkan. Orang
yang terkena stress katagori ini, akan menyadari kesalahan dan mampu
memperbaiki tanpa bantuan orang lain. Penemuan fenomenal dalam bidang
teknologi berawal dari eustress.
2. Distress.
Seringkah pembaca mengalami frustasi? Takut? Dalam
sebuah rubrik psikolog menjawab, ada orang yang takut dengan cicak.
Orang yang membaca pasti tertawa. Mengapa cicak , hewan reptil sahabat
kala menjelang tidur, demikian ditakuti? Itulah ketakutan yang
menimbulkan stress.
Cara pencegahannya dengan mendengar musik.
Methode ini sangat efektif untuk menghalau frustasi. Pilihlah lagu yang
dapat membangkitkan semangat. Bernyanyi bisa juga sebagai obat.
Sekalipun hanya berdengung atau bersiul.
3. Understress.
Saat pembaca mulai kehilangan tantangan, kurang
berpartisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan, baik individu maupun
kelompok, waspadalah. Ciri-ciri sperti ini merupakan stress tingkat
lanjut. Pembaca pasti pernah merasakan perasaan jenuh dan tak berdaya,
meskipun fisik sehat dan dalam kondisi tidak berpuasa.
Stress macam ini dapat dicegah dengan
berteriak. Tapi hati-hati. Lihat lingkungan. Usahakan relaksasi dengan
jalan berteduh. Bisa juga kaki dimasukkan ke dalam air. Angin dan air
sangat membantu mendinginkan suasana hati yang sedang panas. Paksa dan
usahakan, diri Anda dapat membahagiakan orang lain.
4. Overstress. Mengelola stress
perlu latihan. Tidak bisa kita dapatkan seketika. Kerja keras adalah
kegiatan yang rentan terhadap overstress. Stress yang berlebihan. Target
memang harus dikejar. Beban pekerjaan mestinya diimbangi dengan
kemampuan. Manakala antara beban dan kemampuan tidak berimbang,
tunggulah stress menanti.
Memprioritaskan pekerjaan merupakan jalan
terbaik. Pemilahan pekerjaan berdasarkan kepentingan harus dilakukan.
Dengan demikian, antara harapan dan kenyataan akan bertemu dalam sebuah
kutub produktifitas. Jangan membawa pekerjaan kantor ke rumah atau
sebaliknya, juga salah satu tindakan pekerjaan. Kecuali mereka yang
sudah mahir membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan masyarakat.
