-->

Breaking

logo

Rabu, 20 April 2022

Mengenal Candi Bojongmenje, Situs Purbakala Peninggalan Hindu-Buddha di Bandung

Mengenal Candi Bojongmenje, Situs Purbakala Peninggalan Hindu-Buddha di Bandung



Cerita Kita - Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu sisa kejayaan Hindu-Buddha di wilayah Jawa Barat. Struktur utama bangunan masih berbentuk sederhana, dan identik dengan keadaan masyarakat era pra-Islam.

Dikutip dari 1001indonesia, candi ini ditemukan pada 18 Agustus 2002, dengan ditindaklanjuti oleh beberapa dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Balai Arkeologi serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Adapun proses ekskavasi masih terus berlangsung sampai tahun 2004 dan 2005, hingga terbentuk sebuah bangunan yang lengkap dan terdiri dari kaki (pondasi), tubuh, serta atap.

Diduga Lebih Tua dari Borobudur dan Prambanan

Ada dugaan dari bangunan yang membujur ke arah Utara sampai Selatan sepanjang 4 m itu berusia lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa Tengah.

Salah satu yang menjadi faktor kuat adalah minimnya motif di tubuh candi, dan hanya memiliki satu lapis batu tanpa hiasan relief di dindingnya. Di situ turut menandakan bahwa masyarakat yang membuatnya masih cukup sederhana seperti masa pra Islam.

Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan sumber akademik mendalam soal bangunan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 itu, termasuk kaitannya dengan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Jawa Barat.

Ditemukan Tak Sengaja oleh Warga

Dikutip dari candi.perpusnas.go.id, Candi Bojongmenje ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat di sana. Mulanya salah seorang warga bernama Anen tengah mencari tanah untuk mengurug gang di sekitar lokasi. Saat sudah dilakukan penggalian ia menemukan gerombolan semut hingga memancing warga untuk menggali lebih dalam.

Sampai pada kedalaman setengah meter, mereka menjumpai tanah berongga yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu rapi. Penggalian terus dilakukan sampai mencapai kedalaman 80 cm. Penggalian kemudian dihentikan karena ditemukan struktur yang menyerupai susunan batu.

Saat ini, Candi Bojongmenje menjawab penelitian pakar arkeolog Belanda, Bernert Kempers, yang menyatakan bahwa candi di Pulau Jawa hanya terdapat  Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui pembagian dua masa klasik (Klasik tua Jawa Tengah dan Klasik Muda Jawa Timur)

Penemuan area yang juga diberi nama situs Rancaekek itu semakin melengkapi keberadaan candi Hindu-Buddha yang pernah ditemukan di Jawa Barat, yakni situs Batujaya Karawang dan Candi Cangkuang di Kabupaten Garut.

Bentuk Candi Bojongmenje

Melansir dari direktoripariwisata.id, bangunan utama Candi Bojongmenje memanjang sekitar empat meter, dan terdiri dari 9 balok batu dengan 5 susunan. Strukturnya terdiri dari bagian pelipit di kaki candi, di atasnya terdapat ojief (bingkai padma, sisi genta) dan di atasnya lagi terdapat tonjolan persegi yang merupakan variasi bentuk half round.

Bangunan kuno di tepi Sungai Cimande ini memiliki denah empat persegi, dengan masing-masing berukuran 6,40 x 6,77 meter dan tinggi 0,86 meter. Pembangunannya menggunakan bahan batu tufa dan didirikan di atas pondasi bersusun balok batu dengan panjang 7,67 meter, lebar 7,40 meter.

Di reruntuhan candi juga ditemukan lingga dan yoni di bagian kaki bangunan. Ini memperjelas jika agama yang melatari pembangunan candi Bojongmenje ini adalah agama Hindu-Šiava (Siwaisme) sesuai fungsi lingga-yoni sebagai penggambaran Dewa Siwa yang dipuja. Selengkapnya...