Dikutip dari 1001indonesia, candi ini ditemukan pada 18 Agustus 2002, dengan ditindaklanjuti oleh beberapa dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Balai Arkeologi serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Adapun proses ekskavasi masih terus berlangsung sampai tahun 2004 dan 2005, hingga terbentuk sebuah bangunan yang lengkap dan terdiri dari kaki (pondasi), tubuh, serta atap.
Diduga Lebih Tua dari Borobudur dan Prambanan
Salah satu yang menjadi faktor kuat adalah minimnya motif di tubuh candi, dan hanya memiliki satu lapis batu tanpa hiasan relief di dindingnya. Di situ turut menandakan bahwa masyarakat yang membuatnya masih cukup sederhana seperti masa pra Islam.
Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan sumber akademik mendalam soal bangunan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 itu, termasuk kaitannya dengan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Jawa Barat.
Sampai pada kedalaman setengah meter, mereka menjumpai tanah berongga yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu rapi. Penggalian terus dilakukan sampai mencapai kedalaman 80 cm. Penggalian kemudian dihentikan karena ditemukan struktur yang menyerupai susunan batu.
Saat ini, Candi Bojongmenje menjawab penelitian pakar arkeolog Belanda, Bernert Kempers, yang menyatakan bahwa candi di Pulau Jawa hanya terdapat Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui pembagian dua masa klasik (Klasik tua Jawa Tengah dan Klasik Muda Jawa Timur)
Penemuan area yang juga diberi nama situs Rancaekek itu semakin melengkapi keberadaan candi Hindu-Buddha yang pernah ditemukan di Jawa Barat, yakni situs Batujaya Karawang dan Candi Cangkuang di Kabupaten Garut.
Bangunan kuno di tepi Sungai Cimande ini memiliki denah empat persegi, dengan masing-masing berukuran 6,40 x 6,77 meter dan tinggi 0,86 meter. Pembangunannya menggunakan bahan batu tufa dan didirikan di atas pondasi bersusun balok batu dengan panjang 7,67 meter, lebar 7,40 meter.
Di reruntuhan candi juga ditemukan lingga dan yoni di bagian kaki bangunan. Ini memperjelas jika agama yang melatari pembangunan candi Bojongmenje ini adalah agama Hindu-Šiava (Siwaisme) sesuai fungsi lingga-yoni sebagai penggambaran Dewa Siwa yang dipuja. Selengkapnya...
