Malam yang menjadi saksi.
Saksi bahwa aku mulai lelah untuk mengarungi lautan.
Mulai lelah untuk menghitung berapa jauh kaki ini melangkah dan,
Mulai lelah untuk berucap di setiap mereka mulai mendekat.
Aku Mulai Lelah
Tahukah tubuh ini diantara dua sisi.
Dua sisi yang harus aku pahami.
Jika tidak aku akan merugi dan terpuruk dalam ketidakinginanku.
Aku terdiam dan terus terdiam ketika masalah ini sudah memenuhi ruang pikiranku.
Berlari dan sembunyi di sudut ruang tanpa cahaya.
Sebuah ruang yang dari dulu menjadi tempat favoritku.
Aku mengepal semua masalah dan kusimpan dalam guci.
Guci yang aku letakkan di ruangan itu.
Entah berapa banyak guci yang telahku kumpulkan.
Ya,,, hitung-hitung sebagai pemanis ruangan.
Walau ku pikir percuma karena ruangannya tanpa cahaya.
Hanya ada sedikit kilauan yang sekali-sekali terpancar ketika mendapatkan pantulan cahaya dari bulan yang menembus kaca di ruangan itu.
Ruangan yang selalu menanti kehadiranku,
Walau jauh dari lubuk hati yang terdalam aku enggan untuk kembali.
Karena tubuh ini sudah lelah untuk berjuang.
Menanti akhir yang tak pasti, tapi terasa indah jika dipertemukan.
Dan di sinilah titik kebimbangan disaat tubuh sudah mulai lelah akan tugas yang diemban.
Cerita Kita - Azzura YL