-->

Breaking

logo

Selasa, 29 Mei 2018

Tradisi Unik Potong Kerbau di Tabanan Jelang Galungan

Tradisi Unik Potong Kerbau di Tabanan Jelang Galungan

Warga Pandak Gede melakukan penyembelihan kerbau untuk banten Galungan
Cerita Kita - Tradisi memotong kerbau masih rutin dilakukan oleh masyarakat di Banjar Pangkung, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan  jelang Hari Raya Galungan. Kegiatan memotong kerbau sudah dilakukan oleh warga pada Senin (28/5). Seekor kerbau dengan berat 500 kilogram dipotong oleh warga beramai-ramai.    

Memotong kerbau selain sebagai wujud persembahan untuk Hari Raya Galungan, juga merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan untuk menghindari mengonsumsi daging sapi.

“Proses memotong kerbau sudah dimulai sejak pukul 06.00 wita,” ujar ketua regu potong kerbau di Banjar Pangkung, Mangku Sumerta.

Menurut kepercayaan, awal warga Pandak Gede memotong kerbau menjelang Hari Raya Galungan, karena pada suatu ketika para leluhur warga Pandak Gede menggelar upacara yadnya dan memotong sapi. Namun, ketika itu warga yang sempat mengkonsumsi daging sapi justru sakit. Sakit yang dialami oleh warga seperti demam dan sakit perut.

Agar tidak mengkonsumsi daging sapi, akhirnya warga Pandak Gede menggantinya dengan memotong daging kerbau. Rupanya, hingga saat ini tradisi tersebut tetap dipertahankan. “Jika tidak memotong kerbau, rasanya bukan Hari Raya Galungan,” ujar Mangku Sumerta.  

Pada Galungan ini, ada sembilan warga Banjar Pangkung yang dilibatkan untuk memotong kerbau. Selain dikonsumsi sendiri, warga juga menjual daging kerbau kepada warga dari luar banjar.

“Satu bagian daging kerbau yang berisi daging, tulang dan kulit dijual dengan harga Rp 300 ribu. Satu kerbau dibagi menjadi 100 bagian,” katanya.

Selain digunakan sebagai bahan upakara pada Hari Raya Galungan, daging kerbau juga dikonsumsi dan diolah menjadi dendeng karbau, tum, lawar, dan rawon. Agar tidak berbau amis, warga menggunakan daun tengulun dalam mengolah daging kerbau .