-->

Breaking

logo

Kamis, 02 November 2017

Tradisi Nyantri Dalam Pernikahan Adat Jawa

Tradisi Nyantri Dalam Pernikahan Adat Jawa


Salah satu tradisi yang juga menjadi syarat dan budaya dalam pernikahan adat Jawa biasa disebut dengan Upacara Nyantri atau Nyantrik. Upacara ini merupakan upacara penyerahan dan penerimaan dengan ditandai datangnya calon pengantin pria beserta pengiringannya ke kediaman mempelai wanita. Biasanya ini merupakan suatu bentuk penyerahan.

Adapun prosesi Nyantri diantaranya ialah :
  1. Dilakukan setelah keluarga calon pengantin putra melakukan upacara midodareni, yaitu sebuah tradisi dimana keluarga calon mempelai putra menengok calon pengantin putri. 2.Setelah tradisi midodareni selesai, keluarga calon mempelai putra beserta rombongan pamit untuk pulang.
  2. Calon pengantin pria juga diajak pulang, akan tetapi, jika calon pengantin pria Nyantri, maka dia ditinggal di rumah keluarga calon pengantin putri .
Sebelumnya sudah di lakukan rembugan dan komunikasi dahulu antar kedua belah pihak sebelum menggelar upacara Nyantri ini. Yaitu dari keluarga calon pengantin putra dan keluarga calon pengantin putri.

Adapun tata caranya yaitu :
  1. Orang tua calon pengantin putra melalui juru bicaranya mengatakan kepada orang tua calon mempelai putri bahwa calon pengantin putra tidak diajak pulang
  2. Keluarga calon pengantin putra menyerahkan tanggung jawab kepada keluarga calon pengantin putri.
Ketika keluarga telah pulang,  calon pengantin putra dipersilahkan untuk masuk dan makan namun calon pengantin putra tidak diperbolehkan merokok dan bertemu dengan calon pengantin putri atau calon istrinya. Sebab calon pengantin putri masih harus menjalani masa pingitan sebelum prosesi pernikahan berlangsung. Tradisi Nyantrik merupakan wujud pernyataan dari pihak pengantin pria untuk meyakinkan bahwa pengantin pria pasti akan menghadiri hari pernikahan sesuai jadwal yang telah ditentukan tersebut.