-->

Breaking

logo

Jumat, 12 September 2014

Musik Rock dan Budaya

Musik Rock dan Budaya

“Budaya adalah cara hidup dari sekelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya biasanya terbentuk dari beberapa faktor seperti: agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan lain-lain. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia.”


Musik adalah salah satu budaya yang berkembang di dunia. Musik biasanya memiliki andil dalam suatu acara sakral pada masyarakat zaman dahulu.
Seiring berkembangnya peradaban, musik pun mengalami perkembangan dan perubahan fungsi. Sama halnya dengan musik rock yang kita kenal saat ini.

Pada mulanya musik rock merupakan musik Kristen yang kemudian diambil alih oleh kultur sekular yang populer. Musik rock dikembangkan dari musik blues dan rhythm dan berasal dari Mississipi, Amerika. Musik rock sendiri pertama kali muncul di Amerika Serikat sekitar akhir tahun 1940-an sampai awal tahun 1950-an.

Meskipun sempat mati di Amerika, musik rock kembali berjaya di Eropa. Orang menyebutnya sebagai British Invasion. Akhir tahun 1950-an sampai awal tahun 1960-an adalah era kemunduran musik rock di Amerika. Pada pertengahan tahun 1960-an musik ini kembali berjaya di negeri kelahirannya. Karena hal ini lah, menyebabkan band asal Eropa lebih dominan terhadap perkembangan musik rock.

Apa yang kita bayangkan saat mendengar kata musik rock? Ya, musik dengan irama yang keras dan sangat enerjik. Diikuti lirik-lirik yang penuh dengan cacian, horor, vulgar, cabul, dan
sebagainya. Seperti yang kita dengar dalam beberapa lirik lagu musik rock saat ini. Dalam beberapa kasus kita juga melihat band-band aliran keras dengan kebudayaan barat kerap kali menghina umat kristiani. Blasphemy adalah band Black Metal (jenis dari musik rock) yang bersal dari Kanada, dibentuk di daerah Burnaby tahun 1984.

Debut mereka yang pertama dalah “Blood upon the Altar” pada tahun 1989. Lagu yang terdapat pada album ini berisi hujatan-hujatan kepada Tuhan. Band ini juga pernah melakukan tur ke Jerman dengan tema “fuck Christ“. Dalam syair-syairnya band ini banyak menggunakan tema-tema yang berhubungan dengan paganisme, mitologis dan lirik-lirik Anti-Kristus. Sering juga kita lihat personil band rock dari barat dengan pakaian nyentrik yang mengundang perhatian.

Tak jarang kalau mereka juga menggunakan pakaian minim yang terlihat auratnya. Bahkan mereka tak sungkan menggunakan make up tebal menyeramkan hingga tidak dapat dikenali. Band-band yang berasaskan kebudayaan barat ini memang terkadang menunjukkan hal yang mengerikan dan ekstrim serta melanggar norma yang tabu. Apakah lirik-lirik menyeramkan itu merupakan pengandaian atau gambaran yang ingin
disampaikan sang pencipta? Lirik-lirik mereka memang kerap kali menciptakan kontroversi bagi orang-orang yang tidak mengerti makna yang
tersembunyi.

Musik seperti ini memang mudah berkembang di kebudayaan barat. Orang barat cenderung bertindak individual. Mereka tidak memperdulikan apa yang dipikirkan orang lain selama hal itu tidak mengganggu hak-hak individu orang lain. Budaya orang barat cenderung berpikir bagaimana seorang individu dapat berhasil dalam hidupnya.

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi musik rock kini berkembang di belahan dunia manapun. Musik rock pun saat ini sudah bercampur dengan budaya timur. Musik rock yang tercampur dengan budaya timur biasanya memiliki lirik-lirik yang indah dan tidak terdapat hinaan atau kata-kata kasar seperti kebanyakan. Musik rock yang dikemas dengan kebudayaan timur sangatlah berbeda dengan kebudayaan barat.

Pastinya telinga kita akan dimanjakan dengan kata-kata yang indah dan romantis bahkan menggugah semangat bagi penikmatnya. Seperti yang terdapat dalam lagu Honey dari band L’arc-en-Ciel asal Jepang “Aku ingin meleleh di senyum manismu, manis.” Terlihat sekali perbedaan dengan band rock yang kita bicarakan sebelumnya bukan? Kita juga dapat lihat dalam karya-karya band Slank asal Indonesia.

Beberapa lagu yang mereka buat justru
membicarakan politik yang sedang berkembang. Contoh lain dapat kita lihat dalam lagu CN BLUE band rock indie asal Korea Selatan ini justru menyemangati pendengarnya untuk menggapai impian dalam lagu High Fly-nya “Aku ingin terbang bebas", Terbang dengan semua kekuatan saya. Jangan berbicara perlahan, kita harus berbicara lebih keras dari mimpi kita. Dalam berpakaian band-band asal timur ini juga kerap kali kita temukan menggunakan pakaian yang sopan layaknya pakaian normal yang kita temui.

Bahkan kita juga sering menemukan mereka menggunakan jas yang formal dalam pertunjukkannya. Dengan riasan wajah sederhana mereka menampakkan wajahnya di hadapan penonton. Musik dengan lirik-lirik kasar dan enerjik memang mudah berkembang dikehidupan masyarakat budaya barat. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan kebudayaan, musik rock kini sudah beraneka ragam.

Musik rock yang bercampur dengan berbagai macam kebudayaan kini memiliki lirik yang indah. Musik rock yang kita nikmati saat initidak lagi menyeramkan.