Apapun kegiatanmu sebaiknya yang mengarah kepada manfaat entah itu bagi dirimu sendiri atau untuk orang lain. FB-an jangan dikira tidak ada manfaatnya, kalau kita benar menggunakanya untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan informasi yang positif tentu sangat berguna bagi diri kita dan orang lain sehingga dapat bernilai ibadah. Demikian juga, kalau kita hanya melihat-lihat, melirik dikit-dikit atau sudah mulai menulis dari yang ringan sampai yang berat-berat bahkan dengan sekuat tenaga mencurahkan pikiran dan tenaga harus berhari-hari meladeni keinginan teman pembaca lainnya yang menanggapi tulisan-tulisannya tentu sangat bermanfaat.
Apalagi kalau kegiatan
kita yang mengarah kepada tujuan kehidupan hari akhir, sebuah keyakinan
yang mesti kita miliki bahwasanya kehidupan itu tidak mandeg sampai
disini saja. Bagaimana kalau hanya sampai terbatas pada kehidupan di
dunia saja, kekecewaan karena sudah didzolimi belum terbalas, ketidak
berdayaan saat ketemu atasan culas belum terbalas, kesengsaraan akibat
tirani penguasa belum terbalas, mengkorupsi uang negara belum tertangkap
dan masih banyak kesalahan dan dosa yang belum terungkap. Sangat tidak
adil kalau hidup hanya sebatas dunia, apalagi hanya dunia maya.
Sudah menjadi kebiasaan,
kalau mau berbuat sesuatu yang lain, ganjil dan aneh padahal itu yang
seharusnya dilakukan manusia jaman sekarang, malah ditentang, dicaci
maki, dikata-katain, difitnah, dan masih banyak lagi di…di….lainnya.
Menjadi anak-anak yang
berkelakuan benar seumuran SMP saja, godaannya sudah begitu besar.
Misalnya kiri kanan tetangganya sudah biasa diberikan sepeda motor,
terlepas kegunaannya untuk mereka. Ada yang benar-benar untuk kegiatan
sekolah, kursus atau membantu orang tuanya mengantar adik-adiknya. Namun
yang sering kita jumpai adalah sepeda motor itu sebuah tuntutan
anak-anak di masa umur-umur segitu. Yah tujuannya, disalah satu iklan
radio untuk menarik lawan jenis agar dilirik, sehingga si anak cepat
dapat punya pacar. Di bulan Ramadhan seperti saat ini, mereka anak-anak
itu sehabis sholat subuh berkumpul membentuk grup dan tiba-tiba wussssss
kebut-kebutan, nggak tahu apa yang mereka kejar. Sungguh kegiatan yang
tanpa makna, bahkan kalaupun terjadi kecelakaan dan berbuntut
meninggalnya si anak (apakah termasuk khusnul khatimah??). Naudzubillah.
Kegiatan menjelang buka
puasa ditempat-tempat keramaian (pantai, taman bahkan jalanan) dijadikan
tongkrongan anak-anak muda. Mereka berpasangan bak dua sejoli yang
memadu kasih, lho kan sedang bulan puasa ??? Itulah jaman sudah
bergeser, pacaran sudah tidak mengenal waktu dan tempat lagi. Istilah
ngabuburit, kenapa tidak dipakai hal positif. Untuk melenakan perut dari
rasa lapar waktu digunakan sembarangan. Padahal sang penguasa jagad
raya ini bersumpah demi waktu, semua manusia dalam kerugian kecuali
orang yang beriman, beramal sholeh dan saling nasihat menasihati dalam
kebenaran dan kesabaran.
Lho apa sulitnya sih
mengisi kehidupan dengan hal-hal yang bermakna ? Yah itu semua
tergantung dari visi misi hidup kita sih, kalau tidak punya visi ya
katanya sih hidup mengalir saja seperti air. Kalau mengalir mengikuti
aliran air, kadang masuk lubang kepiting, kadang masuk mulut buaya yang
lagi menguap, kadang masuk mulut ikan besar. Kenapa kita tidak mau
seperti ikan salmon, melawan arus menuju lautan lepas. Saat mau
bereproduksi baru kembali ke habitatnya. Sangat pantas ikan salmon mahal
harganya karena suka melawan arus. Begitu juga jenis ikan laut dalam,
rasanya enak dan harganya cukup mahal dibanding ikan di permukaan. Hidup
bermakna banyak godaannya, namun sangat nikmat setelah dilaluinya.
Kehidupan tanpa maknapun ternyata tidak mudah juga, walau tidak
direncanakan namun biayanya kadang lebih besar, resikonya lebih berat,
waktu yang dibutuhkanpun kadang lebih banyak bahkan pengorbanannya lebih
besar.
Kapan lagi kita mulai hidup bermakna kalau bukan saat ini, jam ini, detik ini..??
