-->

Breaking

logo

Selasa, 20 Februari 2018

Seni dan Rahasia Berhubungan Intim dalam Budaya Jawa Kuno

Seni dan Rahasia Berhubungan Intim dalam Budaya Jawa Kuno


Cerita Kita - Dalam berhubungan intim suami istri atau pria dan wanita dalam budaya Jawa,  dilihat dalam bingkai seni berolah asmara. Seni berolah asmara ini seringkali diistilakan sebagai Asmaragama.  

Dengan diposisikan sebagai sebuah seni, maka seni berolah asmara ini bukanlah rutinitas yang menjemukan. Asmaragama tidaklah terbatas hanya pada saat berhubungan intin, yaitu saat penetrasi  yang diakkhiri dengan orgasme. 

Seperti juga dipaparkan pada paparan terdahulu, asmaragama merupakan seni yang memerlukan penghayatan, pemahaman, dan tentu saja perasaan. Kenikmatan berolah asmara hanya dapat dirasakan jika kedua pasangan merasakan kepuasan bersama-sama, yang salah satunya ditentukan oleh posisi saat berhubungan intim itu.

Lalu, bagaimana Asmaragama Jawa mengajarkan posisi dalam berolah asmara dalam 6 posisi berikut? Sebelum kami uraikan, perlu diketahui bahwa orang Jawa kuno memiliki banyak sekali kitab Asmaragama dari zaman kerajaan di masa lalu. Seni ini masih dan terus relevan hingga sekarang.

Sama juga dalam 6 posisi bercinta sebelumnya, bahkan ini merupakan kelanjutan, hanya dikemukakan dalam judul yang berbeda, dimana semua posisi itu selalu dimulai dengan pemanasan dan diakhiri dengan penutup, dan semuanya dilakukan dengan lembut, perlahan, hati-hati, benar dan penuh perasaan, niscara Anda dan pasangan Anda benar-benar merasakan sedang berada di nirwana.

Paparan ini juga dielaborasi dari uraian Dr. Dito Anurogo dalam Kabar Indonesia yang telah dipaparkan oleh berbagai media:

1. Kodhok Ngemuli Lenge

Pada posisi ini, wanita jongkok berlutut dan meringkuk di depan pria. Sedangkan pria berlutut di belakang wanita di antara kedua kakinya.

Variasinya adalah pria menelungkup di atas wanita yang juga berbaring menelungkup. 

Kemudian pria memeluk pinggang wanita dan menarik ke arahnya, sehingga selangkangan bertemu. Saat menarik, kaki wanita dikangkangkan lebih lebar (dilebarkan), sehingga berhimpit dengan paha pria. Lalu batang alat vital pria dapat dengan mudah dimasukkan ke gerbang alat vital wanita.

Kelebihan posisi ini adalah memungkinkan penetrasi terdalam dan jepitan yang lebih kencang. Dengan posisi ini, wanita merasakan alat vital pasangannya lebih besar dan lebih panjang. Kelemahannya, pada pria akan mudah dan cepat sekali mencapai ejakulasi.

2. Kinjeng Mabur Tanpa Elar

Posisi ini disebut juga kinjeng tanpa soca. Pada posisi ini, pria duduk di lantai menghadap wanita dengan menjulurkan kaki di bawah kursi tempat duduk wanita. Lalu pria mengulurkan tangannya, menarik wanita dengan perlahan dan mesra sehingga jatuh. Sang wanita dapat bersandar pada kursi dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan sikunya.

Kelebihannya adalah wanita dapat mempertinggi atau merendahkan posisinya untuk mencapai orgasme yang bersamaan dengan pria pasangannya. Kelemahannya adalah posisi ini kurang baik untuk mereka yang pernah menjalani operasi apa pun, sakit pinggang, cedera tulang belakang, wasir, hernia, dan penyakit jantung.

3. Regol Menga Mingkep

Posisi ini disebut juga posisi duduk berayun. Pada posisi ini, suami istri duduk saling berhadapan dan berpelukan dibantu dengan kaki. Gerakan olah asmara dilakukan dengan amat perlahan, berirama, berayun ke depan dan ke belakang, sehingga tercapai kenikmatan yang menggelorakan jiwa. 

4. Podhang Ngisep Sekar

Pada posisi ini, letakkan bantal di bawah pinggul wanita dalam posisi telentang sehingga membentuk huruf V ke bawah dan ke luar.

Bila ingin memperhebat kenikmatan, bantal dapat ditarik lebih ke bawah pantat, sehingga sudut V akan melengkung ke atas dan ke dalam.

Posisi ini amat disarankan untuk wanita yang agak gemuk dan pria yang berpenis agak pendek.

5. Mina Tanding

Disebut juga posisi berlawanan arah. Pada posisi ini, kepala pria berada di atas kaki wanita. Keuntungannya dapat saling melihat organ intim pasangannya. 

Variasinya adalah bagi pria dapat menjilati dan menghisap alat vital wanita atau istri dan bagi wanita dapat menghisap dan mengulum barangnya suami atau pria. Variasi ini bagi sebagian orang agak menjijikkan terutama bagi pemula dan mereka yang belum terbiasa. 

6. Srikatan Nyamber Walang

Posisi ini disebut juga posisi kaki di bahu. Pada posisi ini, pria tegak dengan kedua tangannya. Pria haruslah tahu saat menekan. Dengan gerakan berulang akan menghasilkan gerakan penuh nafsus. Ini akan memberikan desakan pada perut pria dan otot-otot panggul.

Untuk mencapai puncak kenikmatan, posisi kaki wanita dapat direndahkan dengan menyilangkan kedua kakinya melalui pinggang pria, sehingga sang wanita dapat mengunci dan mempererat dekapannya dengan otot-otot kakinya.

Posisi ini akan memperpanjang waktu berolah asmara, dapat menunda ejakulasi, dan juga lebih mudah mencapai orgasme bersama-sama. 

Kelemahannya, sebelum melakukan posisi ini sebaiknya kedua pasangan melakukan senam atau peregangan, jika lupa didahului senam ringan, akan mudah terjadi cedera otot leher, bahu, kaki, punggung, dan lain-lain.

(Disarikan dan dielaborasi dari Dr. Dito Anurogo dalam Kabar Indonesia)