-->

Breaking

logo

Sabtu, 24 Februari 2018

Mengerikan, Mayat Manusia Tiruan Ini Bisa Berdarah

Mengerikan, Mayat Manusia Tiruan Ini Bisa Berdarah


Cerita Kita - Selama ratusan tahun, sekolah kedokteran menggunakan mayat manusia untuk melatih siswa tentang anatomi dan prosedur medis. Namun, model medis yang unik ini menawarkan alternatif yang sangat manusiawi untuk menggantikan mayat yang diawetkan.

Manusia sintetis SynDaver adalah model medis buatan dengan anatomi akurat yang dibuat oleh perusahaan SynDaver Labs. Semua otot, organ tubuh dan sistem dalam tubuh manusia direpresentasikan dengan teliti, dan tidak seperti model tradisional yang terbuat dari silikon karet atau plastik yang kaku, SynDavers bersifat lembab dan lentur, dan sangat mirip dengan jaringan yang hidup.

Salah satu jenis model manusia ini, diciptakan untuk melatih ahli bedah dan responden pertama, model ini bahkan meniru apa yang terjadi dalam tubuh selama operasi atau trauma, menyajikan fungsi biologis pada tubuh orang yang hidup dalam keadaan tertekan, seperti pernapasan, tekanan darah dan detak jantung yang berfluktuasi, menurut situs web SynDaver.

"Simulator pasien yang kita miliki sebenarnya meniru kondisi pasien yang sebenarnya, sampai pada hal yang mendasar, pendarahan sampai mati," Kevin King, wakil presiden pemasaran global untuk SynDaver, mengatakan pada Live Science.

"Model ini meniru fisiologi kita, saat kita menderita luka yang sama," kata King. "Detak jantung akan meningkat, tekanan darah akan turun, laju pernafasan akan lebih cepat. Model kami mampu meniru semua hal itu."

Simulator ini, yang harganya bisa mencapai $ 100.000, tidak hanya mencakup organ dan jaringan yang terasa nyata, tapi juga mengandung sistem internal dinamis yang berinteraksi dengan perangkat lunak. Dengan menggunakan tablet pengontrol, instruktur dapat memprogram elemen dalam "pasien" mereka seperti denyut jantung, laju pernafasan dan tekanan darah, sementara cairan seperti darah yang diambil dari wadah isi ulang bersirkulasi melalui tubuh sintetis dan keluar dari "luka." Simulator ini menyediakan lingkungan belajar yang berharga bagi ahli bedah, kata King.

"Selama sebagian besar masa pelatihan, sebagian besar siswa tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menggenggam jantung manusia," kata King pada Live Science. "Kita meniru semua sifat itu, dan jantung itu benar-benar memompa, jadi mereka dapat melihat apa yang dilakukan oleh jantung yang hidup."


SynDavers lain yang hanya berupa model anatomis realistis tanpa bagian yang bergerak, dihargai mulai dari $ 60.000, dan jaringan mereka sangat hidup, terbuat dari bahan yang meniru sensasi sentuhan, elastisitas dan sifat fisiologis jaringan lunak manusia, kata King.

Sebenarnya, acara televisi "MythBusters," yang baru saja kembali ke Science Channel, menggunakan SynDavers sebagai pengganti untuk mengatasi kerusakan yang dapat terjadi pada tubuh manusia dalam beberapa acara mitos, pembawa acara MythBusters, Jon Lung dan Brian Louden baru-baru ini mengatakan pada Live Science.

"Ini mungkin salah satu alat paling menarik dalam gudang kami," kata Lung.

"Anda benar-benar harus menggunakan mayat manusia untuk melakukan tes yang kami lakukan dengan akurat, dan Anda tidak dapat melakukan itu," katanya.

Apa yang membuat organ tiruan, kulit dan otot buatan SynDavers begitu hidup? Kelembaban adalah kunci dari resep rahasia polimer.  “Saya hanya dapat katakan kepada Anda bahwa rahasianya ada di air, garam dan serat," kata King.

Kondisi yang realistis

Dalam beberapa tahun terakhir, SynDaver hanyalah salah satu kemajuan teknologi kedokteran yang mengembangkan alat yang digunakan dokter untuk pelatihan, diagnosis dan operasi.

Magnetic Resonance Imaging/MRI dapat memvisualisasikan struktur sehalus pembuluh darah otak, yang memungkinkan para ahli membentuk model 3D dan menentukan daerah otak yang perlu diperbaiki. Ahli bedah dapat menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan tumor atau luka di otak dan bagian tubuh yang lain.

Para peneliti juga mengembangkan elektronik elastis yang dapat dikenakan, yang di masa depan dapat berfungsi sebagai "sarung tangan cerdas" yang sangat tipis, membantu dokter dan perawat mendiagnosa atau mengobati pasien dengan satu sentuhan.

Simulasi operasi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), yang terkadang digabungkan dengan model organ 3D juga terbukti bermanfaat bagi dokter dan mahasiswa kedokteran, membantu mereka belajar atau berlatih teknik bedah yang rumit dalam kondisi realistis yang tidak berisiko bagi pasien, menurut Live Science.

Namun, walaupun dapat "mengangkat" gambar 3D dari jantung yang masih berdetak dari seorang pasien terdengar mengesankan, VR dan AR pada akhirnya tidak dapat dibandingkan dengan pengalaman langsung saat merawat atau mempelajari tubuh manusia, King mengatakan pada Live Science.

"Saya lebih suka menggunakan tangan saya sendiri daripada teknologi, merasakan berat jantung yang sesungguhnya, merasakan detak jantung seperti di lingkungan asalnya, bukan yang melayang di atas udara," jelasnya.