Cerita Kita - Rayuan dan dan gaya bercinta dianggap sangat penting bagi pasangan suami istri. Selain menambah gairah hubungan intim, rayuan dan gaya bercinta juga dapat menghindari kebosanan di atas ranjang.
Sejak zaman kuno, rayuan, posisi, dan gaya seks sudah dikenal, termasuk di kalangan masyarakat Jawa. Karenanya, kitab seks Kamasutra pun dikenal di masyarakat Jawa kuno. Di abad baru yang serba instan sekarang ini, gaya seks kamasutra pun semakin banyak diburu pasangan suami istri.
Inilah cara bangkitkan gairah seks wanita versi Kamasutra Jawa
1. Asmara Tura
Asmara Tura dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pandulu. Maksudnya, kedua insan yang bercinta hendaknya dilandasi oleh rasa saling tertarik kepada kepada kecantikan dan ketampanan pasangannya.
Ketika cinta telah bersemi, semuanya tampak indah. Si wanita yang sebenarnya biasa-biasa saja, namun dalam pandangan sang pria akan tampak cantik bagaikan rembulan purnama.
2. Asmara Dana
Asmara Dana dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pocapan. Syair, puisi dan kata-kata mutiara seringkali dilantunkan oleh sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta untuk merayu.
Kata-kata rayuan itu sungguh mempesona dan punya daya magis ajaib yang menimbulkan bukit cinta kasih semakin meninggi.
Kelebihan laki-laki biasanya pada sisi rayuan ini. Pihak perempuan yang sudah memiliki benih cinta pada laki-laki tersebut, biasanya akan terbius dan menyerahkan jiwa raga sepenuh kasih.
3. Asmara Turida
Asmara Turida dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pamirengan. Maknanya kedua insan yang bercinta akan semakin larut dalam asyik masyuk dengan sendau gurau mesra yang membuat rangsangan pada gendang telinga.
Suara yang merdu, desah napas yang syahdu akan membuat kedua pasangan terlena. Sepasang suami istri yang sedang bercinta, akan lebih nikmat jika si istri mengimbangi suami dengan desah-desahan yang terkendali.
4. Asmara Tantra
Asmara Tantra disebut juga sengseming pangarasan. Kamasutra ini menekankan pentingnya berciuman yang penuh gairah.
Ciuman merupakan pemantik birahi yang paling dahsyat. Kedua insan yang sedang among tresna tidak akan melupakan ciuman, entah itu dahi, pipi, mata, bibir atau bagian tubuh yang lain.
5. Asmaragama
Asmaragama disebut juga sengseming salulut. Kamasutra ini menekankan arti puncak dari karonsih adalah salulut, yakni masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.
Alat kelamin laki-laki sebelum masuk ke dalam liang vagina harus dipastikan empat hal, yakni besar, panjang, keras dan hangat. Sedangkan alat kelamin perempuan yang mampu memberikan kenikmatan bagi laki-laki adalah yang hangat dan empuk.
6. Asmara Nala
Asmara Nala dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming nala. Diajarkan agar kedua insan yang bercinta hendaknya dilandasi oleh cinta kasih yang muncul dari lubuk hati masing-masing.
Ketika dua insan saling tergetar jiwanya satu sama lain, maka mereka akan mendapati bagian yang sesungguhnya dalam hubungan karonsih itu.
