-->

Breaking

logo

Senin, 10 Juli 2017

Sungkeman, Sarana Penggugur Ego Pribadi

Sungkeman, Sarana Penggugur Ego Pribadi


Tradisi sungkeman tak pernah dilepaskan dari Idul Fitri. Di Indonesia, tradisi ini biasa dilakukan selepas Shalat Idul Fitri. Sungkem merupakan duduk bersimpuh atau berjongkok sambil mencium tangan orang yang lebih tua.

Ttradisi sungkeman pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan KGPAA Sri Mangkunegara I. Pada waktu itu beliau bersama prajuritnya berkumpul bersama dan saling bermaafan saaat merayakan hari raya Idul Fitri.

Namun seiring dengan pergolakan yang terjadi di Nusantara pada saat itu, pihak Keraton tak bisa leluasa menggelar tradisi sungkeman. Pasalnya, kaum kolonial mencurigai tradisi sungkeman sebagai pertemuan terselubung untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Bahkan, pada tahun 1930, saat terjadi prosesi sungkeman di gedung Habipraya, Belanda nyaris saja menangkap Ir. Soekarno dan dr. Radjiman Widyodiningrat yang waktu itu menjabat sebagai dokter pribadi Sri Paku Bowono (PB) X, raja keraton Surakarta.

Sontak PB X yang berada di lokasi pada saat itu, langsung spontan menjawab jika itu bukan aksi penggalangan masa, tetapi halal-bihalal saat Lebaran. Dan yang dimaksud halal bihalal adalah tradisi sungkeman itu sendiri.

Sarana Mengenal Diri

Melalui sungkeman setiap orang diajak untuk menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa tanpa hadirnya orangtua dalam kehidupannya. Sehingga orangtua wajib diperlakukan secara hormat oleh seluruh anak-anaknya. Sikap tubuh seseorang yang merendah dan dengan tulus meminta maaf kepada orang yang telah berjasa dalam hidupnya juga menjadi sarana menghilangkan ego pribadi.

Selain itu, sungkeman juga menjadi wujud ucapan rasa terima kasih. Dalam pernikahan, prosesi sungkeman adalah wujud rasa terima kasih dari anak kepada orangtuanya yang telah berjasa melahirkan dan membesarkannya. Selain itu, sungkeman adalah awal bagi anak untuk meminta izin kepada orangtua sebelum memasuki kehidupan berumah tangga serta memohon doa dan restu dari mereka berdua.

Sungkeman juga menjadi wujud permohonan maaf untuk memulihkan kembali hubungan yang telah rusak. Dengan sungkeman, rasa sakit hati terobati dan rasa percaya dipulihkan.